Bahagia dan bangga rasanya jika buah hati tercinta menciptakan
sebuah karya, sesederhana apapun karyanya adalah kreatifitas. Hasilnya jangan
dibiarkan rusak apalagi dibuang terus dilupakan begitu saja … abadikanlah
dengan foto dan coba pajang karyanya di ruang tamu.
Di ruang tamu rumah kami persis seperti galeri pamer. Karya tiga
anak kami terpajang disana. Kami juga mendokumentasikan karya-karya mereka
lewat foto. Semua kami lakukan sebagai wujud cinta dan penghargaan atas
kreatifitas anak-anak. Foto-foto akan lebih abadi meski karyanya telah
rusak/hilang.
|
Ruang tamu sebagai galeri pamer |
|
Rumah dari kardus dan koran bekas (Aisyah)
|
|
Kepiting dari stik es (Afif)
|
|
Sandal dari karpet bekas (Azka)
|
|
Origami bentuk robot dari HVS bekas kotretan (Afif) |
|
Vas bunga dari stik es (Aisyah) |
Jika Anda bepergian jangan buang botol air mineral kemasan, jagan
buang tutup air mineral kemasan galon di rumah dan simpan koran bekas (jangan
dikilokan semua di tukang loak ya). Untuk kardus bekas mie instan kami beli
seharga Rp.1000 per kardus di warung kelontong. Karung beraspun bisa menjadi
kantong penyimpan "harta karun" ini. Anak-anak sedari dini
perlu kita ajarkan mendaur ulang sampah, mengurangi sampah anorganik seperti
botol plastik,tutup botol,dan styrofoam.
|
Kak Aisyah berlatih setiap saat |
|
Gambar penghijauan mengurangi polusi udara dan
mencegah bencana banjir (Aisyah) |
Anak-anak biasa
memiliki imajinasi,lalu dituangkan dalam bentuk nyata dengan pengerjaan yang
tekun.Kemudian dipamerkan kepada orang dewasa seolah mengatakan “ Yes,aku pun
bisa ”
|
Bersama mengasuh adik Zahira sambil membuat rumah
kelomang. Bahannya dari kardus bekas dan kerang-kerangan hasil memungut di
pantai Pangandaran saat liburan |
|
Taraa... rumah kelomang Azka pun
jadi.Kelomang-kelomang Azka sudah masuk. Tak lupa ditaruh foto pemiliknya
|