Ruly mengelus perutnya yang membesar
sambil bicara lirih pada bayi dalam kandungannya. Ia tertawa kecil jika matanya
melirik ke arah Baskoro, suaminya. Namun lelaki ganteng itu tahu pasti bayinya
minta rendang lagi.
Sejak dinyatakan positif hamil Ruly ngidam makan rendang, Awalnya ia
merasa giginya jadi sensitif dan sering menggeretakkan gigi geliginya. Lalu ia
merasa ada sensasi gemas ketika menggigit daging kenyal berbumbu gurih bernama
rendang itu. Jadilah Ruly ketagihan.
Demi istrinya,Baskoro menyetok banyak rendang di lemari es. Ia beli di
restoran Minang dan membungkusnya dengan plastik untuk di taruh di Freezer. Jika Ruly kumat ngidamnya
Baskoro tinggal mengeluarkannya dan menghangatkannya. Jadi tak perlu susah payah
seperti diawal ngidamnya.
Waktu itu Baskoro dibuat kelimpungan. Baru saja pulang kerja dari shift
malam di perusahaan garmen Ruly menyambutnya dengan rengekan ingin makan
rendang. Baskoro segera meluncur ke jalan raya sambil membayangkan anaknya akan
ngiler jika keinginan Ruly tak dituruti. Baskoro tahu rendang yang sudah
meng-Indonesia itu sebenarnya mudah di dapat baik di restoran minang maupun di warteg
pinggiran, tapi siapa yang jual di malam hari? keluh Baskoro. Malam yang dingin
dan gerimis tak membuat Baskoro menyerah. Setelah cukup lama berkendara motor
akhirnya ia menemukan warteg yang baru akan ditutup pemiliknya. Letaknya di
pojok jalan dan suasana remang-remang di bawah rindang flamboyan membuat warteg
itu hampir saja terlewatkan.
“Pak, ada rendang ndak?” tanya
Baskoro pada orang itu . Lelaki itu manggut-manggut
Lega hati Baskoro. Baskoro segera
turun dari motornya. Ups lelaki itu masih mangut-manggut dan tersenyum. Bapak
tua itu malah berjoget sambil memasang papan penutup warung.
“Pak” Baskoro mencoleknya
“Ono opo to ,Le” lelaki itu kaget
sambil membuka earphone-nya. Wuih bapak gaul. Lalu Baskoro mengulang
pertanyaannya.
“O sudah habis. Tinggal … dua potong di wajan buat sarapan kami besok.
Itu saja sudah ndak layak santap” kata bapak tua itu dengan heran malam - malam
begini ada orang yang mencari rendang.
“Istri saya sedang hamil, ngidam
rendang” kata Baskoro menjelaskan.
“Biarin,Pak, saya beli saja buat istri saya.Bapak sarapan saja sama
telor goreng besok” Wuih Baskoro ikut mengatur menu sarapan pemilik warung
makan.
“Wis kowok lho ,Le” Bapak gaul
itu mengingatkan
“Mboten menopo Pak”kata Baskoro
tidak peduli yang penting ada rendang di tangan.
Lalu bapak tua itu menenteng HP
Samsung Galaxy-nya masuk ke dalam sambil melirik geli pada seragam kerja
Baskoro yang basah. Perjuangan seorang calon ayah ,batinnya.
“Sudah buat kamu saja” kata bapak
tua itu ketika melihat Baskoro mengeluarkan dompet. “Maturnuwun , Pak ” Baskoro
melonjak kegirangan. Ia menerima bungkusan plastik beraroma rendang itu seolah menerima jimat. Ia menyalami tangannya penuh hormat. Bapak gaul itu
tergagap melihat tingkah Baskoro. Irama campur sari dari telepon seluler bapak gaul kembali mengalun
riang, seriang wajah Baskoro pula.
Namun sesampai di rumah Ruly sudah tidur. Jadilah rendang masuk ke
lemari es. Pagi harinya Ruly menanyakan rendangnya. Setelah di buka Ruly
melengos.
“Aku kok jadi ndak selera makan” kata Ruly ketika
mendapati rendang itu sudah tidak utuh dagingnya. Namun tak kurang akal Baskoro yang hobi
masak itu menyuir-nyuir daging rendang lalu di masaknya lagi. Sambil menasehati
Ruly tentang syukur nikmat ia mengambil nasi dari magic jar dan
mengepal-ngepalkannya dengan kedua tangannya yang berplastik bening. Kemudian diisi
dengan abon rendang. Mirip lemper nasi tanpa daun. Ruly diam saja sambil
mengamati bulatan- bulatan nasi putih tertata di piringnya dan terpaksa memakan
nasi kepal isi abon rendang itu.
“Wah gurih, Mas” Kata Ruly kemudian
Baskoro senang melihat binar di mata
istrinya. Ternyata abon rendang yag dibuat dengan cinta dengan sedikit wejangan
ala suami bisa membuat Ruly nurut.
Malam berikutnya sepi permintaan. Namun dua hari kemudian Ruly merajuk
lagi tanpa tedeng aling-aling sambil
menangis. Meski lelah sepulang badminton dengan kumpulan bapak-bapak RT dan
bayangan anaknya yang ngiler memacu Baskoro berburu rendang lagi. Kali ini
lewat telepon. Untung ia bercerita tentang Ruly sebelumnya pada Wahyudi.
“Wis kesini saja, aku dapat
makanan melimpah dari tetangga yang habis hajatan. Rendangnya masih anget lhooo” kata Wahyudi di seberang
telepon sana. Meskipun jaraknya lebih jauh dari warteg bapak gaul dulu Baskoro tetap menyambangi rumah teman kerjanya
itu. Wahyudi membawakan serantang rendang.
Ruly memeluk sayang pinggang Baskoro begitu suaminya turun dari motor.
Baskoro ikut menemani makan bahkan habis dua piring nasi. Sedangkan istrinya
hanya memakan sedikit.
“Kenapa ,dek, apa ndak enak?” tanya
Baskoro heran.
“Sebenarnya sudah kenyang , mas” jawab Ruly.
“Oh rasa kenyang itu karena ada si bayi di kandunganmu“ kata Baskoro
“Bukaan mas, mm…maaf tadi aku ndak
sabar nunggu jadi aku minta ibu mbawain rendang kesini. Aku baru tahu ternyata
ibu masak rendang kok” kata Ruly tanpa
beban. Ibu mertuanya memang tinggal di rumah sebelah.
“Woalah kok ndak bilang…”
“Tadi mas tiba-tiba berangkat sih
” Ruly segera menyahut dengan lembut kata-kata suaminya. Baskoro menahan dongkol.Sabar
menghadapi wanita hamil.
Dengan menyetok rendang di lemari es dan demi menghemat tenaga istrinya
memasak di dapur. Baskoro rela makan lauk rendang tiap hari. Baskoro tahu
wanita hamil tidak boleh lama-la berdiri,termasuk memasak di dapur nanti
kakinya bisa bengkak Jika bosan dengan rendang itu Baskoro menggorengnya lalu dihias
selada , jagung manis dan wortel yang direbus.Makannya pakai garpu dan pisau. Jadilah
steak rendang. Ruly jadi terharu melihat suaminya yang kreatif dengan rendang-rendangnya.
Ruly menulis di kertas merah jambu “Karena rendang aku makin cinta mas
Baskoro”.
- - -
Tulisan ini saya sertakan dalam Lomba Gado-Gado
majalah Femina bertema "Rendang" bekerjasama dengan Rendang Journey (Rajou),
karena berbentuk cerpen jadi cuma dapat juara harapan saja! Alhamdulillah,
surprise tulisan ini adalah tulisan pertama yang saya kirim untuk lomba.Kirim
tanggal 10 Oktober 2012 dan diumumkan 18 November. Hadiahnya uang Rp. 500.000
,lumayan 'kan.
Pengumumannya ada di : http://www.facebook.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar