"Para ibu hendaklah menyusukan
anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin meenyempurnakan
penyusuan..." (QS. Al Baqarah: 233)
Sebuah studi riset pemasaran ASI ( Air Susu Ibu) dan susu formula menunjukkan bahwa pangsa pasar susu formula di
Indonesia sangat besar. Pemerintah kita tidak sekeras pemerintah negara-negara
Eropa yang menerapkan aturan ketat terhadap peredaran susu formula. Kita ketahui beberapa
brand susu formula yang beredar di Indonesia berasal dari Eropa.
Bandingkan dengan pemasaran ASI atau setidaknya
kampanye ASI di Indonesia seolah kalah dengan gencarnya iklan susu formula. Di media massa utamanya TV banyak iklan susu formula yang memperlihatkan bayi sehat,gemuk dan lincah sedang bermain atau sedang bereksplorasi pada alam dengan musik nan syahdu. Siapa yang tidak tertarik dengan bayi seperti itu. Namun sebagai ibu yang sukses menyusui empat buah hati, saya bangga pada kelompok-kelompok
masyarakat yang giat mengkampanyekan ASI Eksklusif, bidan-bidan yang menolak sponsor susu formula dan rumah-rumah sakit
yang menggalakkan program IMD (Inisiasi Menyusui Dini).
Berikut saya kutip tulisan dari artikel studi riset
mengenai pemasaran ASI dan susu formula:
Bayi dalam kandungan: bayi akan menyerap semua nutrisi dari sari makanan (bukan
susu ya) yang dikonsumsi ibunya.
Jadi Susu hamil juga tidak perlu,
karena kebutuhan kalcium/folat/AA/DHA/Kolin itu bisa didapat dari makanan yang
dikonsumsi oleh si Ibu. Jadi, asal Ibu makan makanan yang sehat (sayur, ikan,
telur, daging, buah) secukupnya, pasti kebutuhan nutrisi sang janin dan sang
Ibu akan terpenuhi.
Dan dokter kandungan biasanya sudah
kasih vitamin dan supplement yang menunjang nutrisi sang janin. Jadi minum susu
hamil sebenarnya malah bisa membuat Ibu obesitas karena kelebihan kalori (bukan
nutrisi).
Ketika bayi lahir umur 0-6bln: Bayi cuma bisa menyerap ASI, karena ASI sangat sesuai
dengan pencernaan bayi yang masih sangat rentan dan sangat sensitif, karena
kandungan ASI yang sangat spesifik. Dan AA, DHA, AA, dsb yang di dalam ASI-lah
yang cuma bisa diserap sempurna oleh otak Bayi, Sementara kandungan dalam
susu formula secara umum cuma bisa diserap bayi 5-10%.
Ketika bayi usia 6-12bln: Bayi menyerap 70%ASI, dan 30%nya adalah sari makanan.
Oleh karena dari itu, buat Ibu-ibu
yang anak-anaknya usia 6-12bulan, sebenarnya di masa ini tidak perlu terlalu
khawatir kalau anaknya ketika di usia ini masih susah makan, karena di masa ini
sebenarnya adalah masa untuk mulai mengajarkan anak dan mengenalkan anak
makanan padat, bukan untuk memenuhi kebutuhan total nutrisi harian anak.
Sementara susu formula? Cuma bisa diserap sekitar 15-20% .
Ketika bayi usia 12 - 18 bulan: Bayi bisa menyerap ASI 50% dan sari makanan 50%
Ketika bayi usia 18-24 bulan:Bayi menyerap ASI sebesar 30% dan sari makanan 70%, dan
disini peran ASI lebih pada daya tahan/body immunity, karena di usia ini bayi
sangat rentan terkena virus/bakteri karena sudah mulai lebih banyak memakan
makanan padat dan mulai mengalami fase oral alias mulai memasukkan semua barang
ke mulut
Dan AA, DHA, Kolin, Prebiotik
yang dibutuhkan Bayi di rentang usia ini hanya bisa diserap sempurna 100% kalau
sumbernya dari sari makanan yang dimakan oleh bayi dan dari ASI (dari sari
makanan yang dikonsumsi Ibu yang menyusui).
Sementara ketika anak berusia
2 tahun ke atas, sebenarnya susu formula sudah
tidak bisa diserap lagi karena memang sudah tidak ada perannya dalam
pertumbuhan anak, sementara ASI msh bisa diserap untuk kepentingan daya tahan
tubuh/body immunity.
Oleh karena itu, bayi yang
mengkonsumsi susu formula biasanya akan sangat jauh lebih gemuk, karena memang
kandungannya tidak terpakai dan tidak terserap dengan sempurna, sehingga
berubah bentuk jadi lemak, sementara ASI terserap sempurna oleh tiap elemen
dalam tubuh bayi, terutama oleh otak si Bayi.
Karena bayi-bayi yang mengkonsumsi susu formula dengan
kandungan AA, DHA, Kolin, dan sebagainya ini rata-rata lahir dari tahun 2000 ke atas, tahun-tahun
di mana kandungan-kandungan ini mulai diperkenalkan oleh para produsen susu
formula.
Dan bayi-bayi yg mengkonsumsi AA,
DHA, LA dan sebagainya yang ada dalam susu formula ini BELUM ADA yang menjadi
ibu, sehingga belum tahu efek jangka panjang dan efek domino yang dihasilkan
oleh kandungan-kandungan itu.
Menyusui adalah proses yang menakjubkan, bukti kasih sayang
Allah kepada mahluk kecil yang lemah lewat perantara ibunya. Menyusui juga
sebuah legitimasi pengorbanan agung seorang ibu, setelah berjuang melahirkan
lalu ia menyusui bayinya yang prosesnya
tak kalah mengharu biru,misalnya dengan lecetnya punting payudara . Belum lagi
masa pemulihan kesehatan pasca melahirkan. Ada hikmah dibalik menyusui. Salah
satunya dengan menyusui akan,saat menyusui perut ibu terasa berkontraksi, satu
proses memulihkan dan mengembalikan bentuk rahim seperti semula
Membutuhkan tekad yang kuat dan keyakinan yang dalam, demi anak dan demi
ketaatan kepada Allah. Wallahualam Bishshawab.
Sumber: http://afraamalia.multiply.com/journal/item/202/Pengalaman-pribadi-studi-Riset-Pemasaran-tentang-ASI-VS-Sufor
update : link diatas adalah multiply sepertinya sudah ditutup