Rabu, 27 Februari 2013

Bolu Kukus Praktis


Bikin roti yang mudah, tak perlu mixer dan tak perlu margarin/mentega. Bisa !
Alhamdulillah saya sudah mencobanya. Mudah dan lezat. Cemilan sehat untuk buah hati di rumah...




Bahan  
              Telur                 3 butir
              Gula pasir         200 gr
              Terigu                100 gr campur dengan 1 sdt baking powder
              Minyak goreng  1 sdm   (saya pakai merk Filma)
              Sedikit garam               
              Essence pandan , cukup 5 tetes
              Loyang 20 cm x 20 cm atau  2 loyang panjang yang biasa digunakan untuk 
              membuat brownies

Cara Membuat :
1.    Telur dan gula pasir kocok dengan garpu hingga tercampur rata, cukup hingga membuih saja, tak perlu berbusa putih (adonan naik).
2.    Masukkan terigu + baking powder dan beri  sedikit garam, aduk rata .
3.    Teteskan essence pandan ( 5 tetes) .
4.    Masukkan 1 sdm minyak goreng, aduk rata .
5.    Panaskan panci kukus (didihkan air dulu)
6.    Olesi loyang dengan minyak goreng dan tuang adonan roti kedalamnya.
7.    Kukus -+ 30 menit, atau ditusuk dengan garpu ,tanda roti matang yaitu adonan tidak lengket di garpu.
8.    Siap dihidangkan

 Keterangan : sdt  = sendok teh , sdm = sendok makan 
  

Selamat Mencoba ^^ ...


Sabtu, 09 Februari 2013

Pilih ASI atau Sufor

"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin meenyempurnakan penyusuan..." (QS. Al Baqarah: 233) 

Sebuah studi riset pemasaran ASI ( Air Susu Ibu) dan susu formula menunjukkan bahwa pangsa pasar susu formula di Indonesia sangat besar. Pemerintah kita tidak sekeras pemerintah negara-negara Eropa yang menerapkan aturan ketat terhadap peredaran susu formula. Kita ketahui beberapa brand susu formula yang beredar di Indonesia berasal dari Eropa.
Bandingkan dengan pemasaran ASI atau setidaknya kampanye ASI di Indonesia seolah kalah dengan gencarnya iklan susu formula. Di media massa utamanya TV banyak iklan susu formula yang memperlihatkan bayi sehat,gemuk dan lincah sedang bermain atau sedang bereksplorasi pada alam dengan musik nan syahdu. Siapa yang tidak tertarik dengan bayi seperti itu. Namun sebagai ibu yang sukses menyusui  empat buah hati, saya  bangga pada kelompok-kelompok masyarakat yang giat mengkampanyekan ASI Eksklusif, bidan-bidan yang menolak sponsor susu formula dan rumah-rumah sakit yang menggalakkan program IMD (Inisiasi Menyusui Dini).

Berikut saya kutip tulisan dari artikel studi riset mengenai pemasaran ASI dan susu formula:

Bayi dalam kandungan: bayi akan menyerap semua nutrisi dari sari makanan (bukan susu ya) yang dikonsumsi ibunya.
Jadi Susu hamil juga tidak perlu, karena kebutuhan kalcium/folat/AA/DHA/Kolin itu bisa didapat dari makanan yang dikonsumsi oleh si Ibu. Jadi, asal Ibu makan makanan yang sehat (sayur, ikan, telur, daging, buah) secukupnya, pasti kebutuhan nutrisi sang janin dan sang Ibu akan terpenuhi.
Dan dokter kandungan biasanya sudah kasih vitamin dan supplement yang menunjang nutrisi sang janin. Jadi minum susu hamil sebenarnya malah bisa membuat Ibu obesitas karena kelebihan kalori (bukan nutrisi).

Ketika bayi lahir umur 0-6bln: Bayi cuma bisa menyerap ASI, karena ASI sangat sesuai dengan pencernaan bayi yang masih sangat rentan dan sangat sensitif, karena kandungan ASI yang sangat spesifik. Dan AA, DHA, AA, dsb yang di dalam ASI-lah yang cuma bisa diserap sempurna oleh otak Bayi, Sementara kandungan dalam susu formula secara umum cuma bisa diserap bayi 5-10%.

Ketika bayi usia 6-12bln: Bayi  menyerap 70%ASI, dan 30%nya adalah sari makanan.

Oleh karena dari itu, buat Ibu-ibu yang anak-anaknya usia 6-12bulan, sebenarnya di masa ini tidak perlu terlalu khawatir kalau anaknya ketika di usia ini masih susah makan, karena di masa ini sebenarnya adalah masa untuk mulai mengajarkan anak dan mengenalkan anak makanan padat, bukan untuk memenuhi kebutuhan total nutrisi harian anak. Sementara susu formula? Cuma bisa diserap sekitar 15-20% .

Ketika bayi usia 12 - 18 bulan: Bayi bisa menyerap ASI 50% dan sari makanan 50%

Ketika bayi usia 18-24 bulan:Bayi menyerap ASI sebesar 30% dan sari makanan 70%, dan disini peran ASI lebih pada daya tahan/body immunity, karena di usia ini bayi sangat rentan terkena virus/bakteri karena sudah mulai lebih banyak memakan makanan padat dan mulai mengalami fase oral alias mulai memasukkan semua barang ke mulut

Dan  AA, DHA, Kolin, Prebiotik yang dibutuhkan Bayi di rentang usia ini hanya bisa diserap sempurna 100% kalau sumbernya dari sari makanan yang dimakan oleh bayi dan dari ASI (dari sari makanan yang dikonsumsi Ibu yang menyusui).

Sementara ketika  anak berusia 2 tahun ke atas, sebenarnya susu formula sudah tidak bisa diserap lagi karena memang sudah tidak ada perannya dalam pertumbuhan anak, sementara ASI msh bisa diserap untuk kepentingan daya tahan tubuh/body immunity.

Oleh karena itu, bayi yang mengkonsumsi susu formula biasanya akan sangat jauh lebih gemuk, karena memang kandungannya tidak terpakai dan tidak terserap dengan sempurna, sehingga berubah bentuk jadi lemak, sementara ASI terserap sempurna oleh tiap elemen dalam tubuh bayi, terutama oleh otak si Bayi.

Karena bayi-bayi yang mengkonsumsi susu formula dengan kandungan AA, DHA, Kolin, dan sebagainya ini rata-rata lahir dari tahun 2000 ke atas, tahun-tahun di mana kandungan-kandungan ini mulai diperkenalkan oleh para produsen susu formula.

Dan bayi-bayi yg mengkonsumsi AA, DHA, LA dan sebagainya yang ada dalam susu formula ini BELUM ADA yang menjadi ibu, sehingga belum tahu efek jangka panjang dan efek domino yang dihasilkan oleh kandungan-kandungan itu.

Menyusui adalah  proses yang menakjubkan, bukti kasih sayang Allah kepada mahluk kecil yang lemah lewat perantara ibunya. Menyusui juga sebuah legitimasi pengorbanan agung seorang ibu, setelah berjuang melahirkan lalu ia  menyusui bayinya yang prosesnya tak kalah mengharu biru,misalnya dengan lecetnya punting payudara . Belum lagi masa pemulihan kesehatan pasca melahirkan. Ada hikmah dibalik menyusui. Salah satunya dengan menyusui akan,saat menyusui perut ibu terasa berkontraksi, satu proses  memulihkan dan  mengembalikan bentuk rahim seperti semula
Membutuhkan tekad yang kuat  dan keyakinan yang dalam, demi anak dan demi ketaatan kepada Allah. Wallahualam Bishshawab.

Sumber: http://afraamalia.multiply.com/journal/item/202/Pengalaman-pribadi-studi-Riset-Pemasaran-tentang-ASI-VS-Sufor 
update : link diatas adalah multiply  sepertinya sudah ditutup

Jumat, 08 Februari 2013

Cilok

Cilok adalah jajanan murah meriah yang biasa dijajakan pedagang di pinggir jalan atau di sekolah-sekolah. Anak-anak saya sangat suka. Daripada mengambil risiko dengan kualitas makanan luar rumah yang belum tentu bersih dan sehat apalagi bergizi, lebih baik membuat sendiri.  "Homemadefood is the best".
Cilok berasal dari kata Aci dicolok (Sunda) karena memang terbuat dari tepung aci (tapioka) yang ditusuk satu persatu saat  dimakan.



Bahan :

1/4 kg  tepung tapioka/aci/kanji
1/4 kg  tepung terigu
1 siung bawang putih dihaluskan
garam
kalau suka bisa ditambahkan penyedap rasa (saya memakai satu bungkus Royco)
air secukupnya

Bahan isi : bisa apa saja  misalnya telur puyuh rebus, telur ayam rebus yang diiris-iris atau baso

Sambal : Bumbu pecel instan (yang bisa dibeli di warung/supermarket) , kecap dan saos sambal.

Cara Membuat :
  1. campur bahan dengan air,uleni hingga kalis dan mudah dipulung. Bulat-bulatkan adonan lalu isi dengan bahan isi.
  2. Rebus air dalam panci, masukan bulatan-bulatan cilok. Tunggu hingga cilok terapung yang menandakan cilok sudah matang.
  3. campurkan bumbu pecel instan dengan air matang secukupnya , tuangi kecap dan saos sambal sesuai selera (manis dan pedasnya)
  4. Hidangkan cilok dan sambalnya selagi hangat.
Selamat Mencoba ^^