Kamis, 30 Mei 2013

Yuk Mendokumentasikan Karya Anak

Bahagia dan bangga rasanya jika buah hati tercinta menciptakan sebuah karya, sesederhana apapun karyanya adalah kreatifitas. Hasilnya jangan dibiarkan rusak apalagi dibuang terus dilupakan begitu saja … abadikanlah dengan foto dan coba pajang karyanya di ruang tamu. 


Di ruang tamu rumah kami persis seperti galeri pamer. Karya tiga anak kami terpajang disana. Kami juga mendokumentasikan karya-karya mereka lewat foto. Semua kami lakukan sebagai wujud cinta dan penghargaan atas kreatifitas anak-anak. Foto-foto akan lebih abadi meski karyanya telah rusak/hilang.

Ruang tamu sebagai galeri pamer
Rumah dari kardus dan koran bekas (Aisyah)
Kepiting dari stik es (Afif)
Sandal dari karpet bekas (Azka)
Origami bentuk robot dari HVS bekas kotretan (Afif)
Vas bunga dari stik es (Aisyah)


Jika Anda bepergian jangan buang botol air mineral kemasan, jagan buang tutup air mineral kemasan galon di rumah dan simpan koran bekas (jangan dikilokan semua di tukang loak ya). Untuk kardus bekas mie instan kami beli seharga Rp.1000 per kardus di warung kelontong. Karung beraspun bisa menjadi kantong penyimpan "harta karun" ini.  Anak-anak sedari dini perlu kita ajarkan mendaur ulang sampah, mengurangi sampah anorganik seperti botol plastik,tutup botol,dan styrofoam.

Sebagian mobil-mobilan buatan Afif dari botol Pocari Sweat  dan Frestea,rodanya tutup Aqua, ada bak mobil dari styrofoam eks Koko Crunch

Afif sangat rajin membuat mobil-mobilan

Afif sedang melubangi pipa dengan suryakanta/kaca pembesar untuk membuat busur panah

 Mobil dari kotak makanan Pia Legong Bali,tutup Aqua galon dan pipa bekas (Afif)

 Sebagai orangtua yang minim pengetahuan kami hanya bisa memfasilitasi dan membimbing mereka semampu kami. Untuk hobi menggambar tiap bulan kami membeli kertas HVS satu rim, sebab jika pakai buku gambar alangkah borosnya karena mereka menggambar hampir setiap saat. Kami juga membelikan masing-masing anak sepaket crayon ,cat air, pensil warna dan spidol. Suka-suka anak mau memakai media apa dan alat apa untuk menggambar. Anak-anak tidak ikut les menggambar/melukis pada suatu sanggar  lukis manapun. Kebetulan anak-anak suka membaca majalah Bobo dan koran (Kompas Anak dan Pe-eR Kecil). Kebanyakan anak-anak mencontoh cara mewarnai di rubrik hasil gambar di media massa. Kemudian mengembangkan dengan gayanya sendiri. Kak Aisyah yang paling juara soal ketelitian dan ketekunan dalam menggambar. Kak Aisyah ini  mengidolakan dan berteman di Facebook dengan Bapak Iwan Darmawan, ilustrator Cerita di Negeri Dongeng majalah Bobo. Pak Iwan yang melukis tokoh Oki dan Nirmala. Beliau memiliki ciri khas memberikan sentuhan batik dan budaya dalam ilustrasinya.


Kak Aisyah berlatih setiap saat

Gambar penghijauan mengurangi polusi udara dan mencegah bencana banjir (Aisyah)

Anak-anak biasa memiliki imajinasi,lalu dituangkan dalam bentuk nyata dengan pengerjaan yang tekun.Kemudian dipamerkan kepada orang dewasa seolah mengatakan “ Yes,aku pun bisa ”


Bersama mengasuh adik Zahira sambil membuat rumah kelomang. Bahannya dari kardus bekas dan kerang-kerangan hasil memungut di pantai Pangandaran saat liburan


Taraa... rumah kelomang Azka pun jadi.Kelomang-kelomang Azka sudah masuk. Tak lupa ditaruh foto pemiliknya