Judul Buku : To Kill A Mockingbird
Penulis : Harper Lee
Terbitan : Warner Book,Inc. Tahun 1960
Hak Penerbitan dan Penerjemahan : Penerbit Qanita
Penerjemah : Femmy Syahrani
Tebal Buku : 533 halaman
Jem berusia dua belas tahun.
Susah hidup dengannya;dia tidak konsisten dan suasana hatinya sering berubah.
Selera makannya mengerikan,dan berkali-kali dia bilang agar aku tak
mengganggunya, sampai aku berkonsultasi kepada Atticus ”mungkin dia cacingan?”
Atticus bilang,tidak,Jem sedang tumbuh. Aku harus bersabar dan sesedikit
mungkin menggangunya.
Salah satu petikan kegalauan
Scout Finch tentang kakaknya yang mulai remaja (halaman 223).
Novel yang mendapatkan
penghargaan Pulitzer ini ditulis Harper Lee dengan kisah yang indah
dan bahasa yang mudah dimengerti tentang keluarga kulit putih yang tinggal di
Maycomb,Alabama Amerika serikat. Bercerita dari sudut pandang gadis kecil
berusia delapan tahun bernama Scout Finch. Ibunya telah lama meninggal dunia.
Scout, kakaknya, Jem Finch dan ayahnya,Atticus Finch yang berprofesi sebagai
pengacara, hidup saling menyayangi dan dekat satu sama lain. Perlakuan rasis
dikalangan kulit putih atas kulit hitam membawa Atticus Finch, yang
memiliki sorang pembantu berkulit hitam bernama Calpurnia, tergerak untuk
membela seorang pemuda kulit hitam yang dituduh memperkosa seorang gadis kulit
putih. Kehidupan Atticus Finch dan anak-anaknya seolah bermain dengan
nurani-nurani yang murni, membela keadilan di tengah isu appartheid meskipun
jiwanya terancam.
Dialog segar khas anak-anak
mewarnai buku ini. Scout pernah dimarahi gurunya karena sudah pandai membaca
dan menulis saat pertama masuk sekolah di usia enam tahun. Ia menyalahkan
Calpurnia yang biasa menghukumnya menyalin buku jika nakal, atau ayahnya yang
selalu mempersilakan pangkuannya menjadi tempat bersandar dan
menemani kebiasaan Atticus Finch membaca koran. Scout tak menyadari
ia bisa karena ada kebiasaan di rumah. Bandingkan dengan Indonesia, anak kelas
satu SD sudah harus bisa membaca dan menulis.
Selain Jem ada anak lucu
bernama Dill yang bilang “Scout adalah gadis yang akan dicintainya” namun Dill
selalu lupa akan hal itu. Mereka bertiga selalu penasaran dan mencoba mendekati
rumah keluarga Radley yang konon mengurung Boo Radley selama bertahun – tahun.
Boo tak pernah terkena sinar matahari dan misterius. Ketiga anak itu meyakini
jika terdengar suara gemerisik di malam hari itu adalah Boo yang sedang mencari
darah. Anehnya setiap melewati Radley Place sepulang sekolah, mereka menemukan
aneka mainan dan jam rantai tertempel dengan permen karet di sebuah
pohon di depan rumah angker itu, seolah ditujukan untuk mereka.
Di kisah lain Atticus meminta
Jem bersikap layaknya lelaki terhormat terhadap tetangga mereka karena Jem
telah merusak tanaman kamelianya. Atticus berkata dengan lembut kepada Jem
untuk bertanggungjawab. Tetangga mereka adalah seorang perempuan tua yang
kecanduan morfin, menghukum Jem membacakan buku setiap sore selama sebulan.
Scout menemani Jem meskipun Mrs. Dubose pernah menyindir overall
yang dipakainya daripada memakai rok sebagaimana anak perempuan umumnya.
Warga Maycomb seolah terpecah
menjadi dua saat Atticus Finch ditunjuk pengadilan untuk menjadi pengacara
seorang kulit hitam bernama Tom Robinson. Ada yang mendukung tapi lebih banyak
yang mencibir tindakan Atticus. Jem selalu bangga dan membela
ayahnya sedangkan Scout yang polos tapi tomboy mengekor kakaknya.
Novel ini adalah novel
pertama dan satu-satunya yang ditulis Harper Lee. Sayangnya beliau seolah
menutup diri untuk tidak menulis lagi setelahnya tanpa alasan yang jelas.
Penerbit Qanita telah mengemas dalam gold edition dengan sampul biru yang
menarik bergambar seorang gadis kecil memakai overall memandang burung,yang
saya kira burung mockingbird. Di buku ini dijelaskan burung jenis ini tidak
boleh bunuh siapapun. Ingin tahu sebabnya silakan Anda baca buku
ini. Dijamin Anda tak akan bosan membaca buku ini berulang kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar